“PERLAWANAN ITU YA HARUS AKSI TURUN KEJALAN, tunjukkan kekuatan, harus berisik, singkirkan mereka yang tidak becus, hanya omon-omon di kelas itu tidak cukup lah, tidak akan merubah apa-apa! Berontak dan lawan dong!” pikirku saat dikelas kuliah matkul dkv yang dosenya kalo ngajar selalu protes tentang pemerintah dan bawa-bawa politik.
Satu waktu aku bertanya dengan sarkas, “Pak! kenapa sih pak protes terus sama pemerintah, tapi protesnya di kelas? kenapa bapak gak turun aksi ke jalan?”.
“Dulu jalanku seperti itu, sekarang jalanku seperti ini” jawab Pak Wahyudi, dosenku sewaktu kuliah S1 DKV. Saat itu jawaban beliau tidak aku pahami sepenuhnya, tapi aku iyakan saja, tapi tetep sambil ngedumel “alah klise itu! jawaban cari aman”
aku inget hal ini karena semingguan ini lihat lini masa tentang kondisi #Indonesiagelap, aku mencoba mengingat, kenapa aku bisa memahami kondisi-kondisi tidak sesuai ini? siapa yang menuntun pemikiranku sehingga dapat memahami ini? kondisi-kondisi politik yang hanya berpihak pada segelitir orang.


Ternyata butuh bertahun-tahun untuk akhirnya memahami jawaban beliau “dulu jalanku seperti itu, sekarang jalanku seperti ini”. Aku hari ini adalah aku yang telah diajak berpikir oleh dosenku itu, yang dengan sabar menghadapi naifnya aku. Selalu dituntun berpikir untuk mempertanyakan dan kondisi yang ada, selalu diajak untuk tidak bisa merasa nyaman pada kondisi yang tidak benar. Pemikiranku sebagai desainer selalu ditantang oleh dia, lewat perdebatan di kelas, lewat kritik-kritik tajam yang beliau sampaikan.
Hari ini aku mulai memahami apa yang beliau sampaikan, bahwa melawan langsung lewat aksi-aksi seperti turun ke jalan itu perlu, tapi perlawanan juga harus berumur panjang. Memperpanjang umur perlawanan dengan mengajarkanya, itu lah yang beliau lakukan di kelas-kelas itu, melawan dengan memerdekakan pemikiran.
Sial, aku baru sadar belakangan ini pak, harusnya kita ketemu pak! ayo kita diskusi lagi! tapi ahh ya sudah terserah pak, mungkin itu jalan yang sudah bapak pilih juga!
3 tahun yang lalu beliau sudah perpulang, ternyata gak mudah ya menjadi sepertimu, Selamat jalan ya pak! terimakasih telah memerdekakan pemikiranku.
Aku ikuti jalan yang sama ya pak, jalan melawan yang telah kamu kenalkan kepadaku. Melawan dengan pemikiran, tulisan, karya, visual, di ruang-ruang belajar untuk memerdekakan pemikiran lebih banyak orang.
Viva la Resistenza!
Tulisan ini untukmu Pak Yudi, sebisaku aku panjangkan umur perlawananmu!
https://www.instagram.com/wahyudi77/